Tanah amblas pada area tanah lunak ditambah dengan beban muatan besar dapat menyebabkan kerusakan pada struktur bangunan dan infrastruktur. Berdasarkan analisis dalam penelitian Fenomena Amblesan Lahan Akibat Beban Infrastruktur menjelaskan bahwa “Permasalahan amblesan lahan di kota Semarang telah menimbulkan kerusakan infrastruktur dan masalah lingkungan seperti banjir rob. Fenomena alami tersebut dipengaruhi oleh faktor kondisi geologi berupa dataran aluvial berumur kuarter, serta faktor lain akibat pemanfaatan air tanah berlebih dan perkembangan infrastruktur.”

Masalah ini sering kali terjadi pada konstruksi di atas tanah dengan daya dukung yang rendah atau kondisi tanah yang tidak stabil. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan solusi yang sistematis dan metode yang tepat, guna memperbaiki dan meningkatkan kestabilan tanah. Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan.

1. Evaluasi Kondisi Tanah

Sebelum memulai proses perbaikan, penting untuk melakukan evaluasi secara mendalam kondisi tanah di lokasi pembangunan. Salah satu langkah pertama yang harus diambil adalah dengan melakukan analisis geoteknik untuk memahami sifat dan jenis tanah. Analisis ini akan membantu mengetahui daya dukung tanah, tingkat kepadatan, dan potensi risiko amblas. Berdasarkan hasil analisis ini, dapat menentukan solusi yang paling efektif untuk memperbaiki kestabilan tanah dan mencegah permasalahan lebih lanjut.

2. Gunakan Material Penguat Tanah untuk Stabilitas Lebih Baik

Setelah kondisi tanah dievaluasi, langkah selanjutnya adalah menggunakan material penguat tanah untuk meningkatkan daya dukung dan stabilitas tanah. Beberapa material yang dapat digunakan adalah:

A. Geotextile Woven atau Non-Woven

Geotextile adalah material sintetis yang digunakan untuk memperkuat struktur tanah. Jenis geotextile ada dua yaitu, woven (anyaman) dan non-woven (tanpa anyaman) yang memiliki fungsi berbeda. Geotextile woven berfungsi untuk memperkuat tanah dasar dengan cara melapisi tanah, sehingga dapat meningkatkan daya dukung tanah dan mengurangi risiko pergerakan tanah. Dengan struktur anyaman yang rapat, geotextile woven memiliki daya tarik yang sangat baik membuatnya ideal untuk aplikasi yang membutuhkan daya tahan terhadap beban besar. Bentuk anyaman pada Geotextile woven memberikan separasi agar tanah tetap didalam geotextile woven, tidak tererosi saat musim hujan dan air bisa langsung turun ke bawah melalui sela-sela anyaman Sedangkan, Geotextile non-woven memiliki fungsi utama sebagai drainase. Dengan permeabilitasnya yang tinggi, dapat menyalurkan air dengan cepat sehingga mengurangi tekanan air pori dalam tanah dan meningkatkan stabilitas struktur tanah. Selain itu, fungsi lainnya untuk memfiltrasi partikel tanah, dan melindungi struktur tanah dari kerusakan akibat gesekan, abrasi, atau tusukan benda tajam.

B. Geogrid

Geogrid merupakan material sintetis dengan  struktur seperti lubang-lubang frame yang memiliki fungsi sebagai perkuatan tanah melalui sistem interlocking. Geogrid biasanya digunakan untuk tanah yang memiliki CBR sedang atau tinggi seperti tanah berpasir padat dan berkerikil. Dengan mendistribusikan beban secara merata, geogrid membantu mengurangi risiko tanah amblas dengan membuat kekangan untuk mengunci tanah, sehingga meningkatkan kestabilan tanah di area yang terbebani. Geogrid juga efektif dalam menjaga ketahanan struktur tanah yang menerima beban besar secara vertikal yang bisa mempengaruhi nilai CBR tanah.

C. Geocell

Geocell adalah material sintetis yang memiliki struktur seperti sarang lebah. Terbuat dari bahan  HDPE yang dikenal kuat dan tahan lama, dengan fungsi utama meningkatkan stabilitas tanah dan mengurangi resiko penurunan tanah terutama di area yang menerima beban berat. Geocell ini efektif digunakan untuk tanah yang memiliki CBR rendah seperti tanah lunak atau tidak stabil. Adapun jenis geocell adalah perforated dan non-perforated. Bedanya, Geocell perforated memiliki lubang-lubang tambahan pada sisi-sisi geocell yang berfungsi mendistribusikan  beban secara lateral, drainase air dan penguncian mekanis yang lebih baik dengan material pengisi (tanah, kerikil, atau agregat). Salah satu produk Geocell perforated HDPE yang kuat dan tahan lama, di produksi oleh KTG Indonesia. Selain itu, ada juga klasifikasi geocell berdasarkan tinggi sel dan tekstur permukaan.

3. Lakukan Pemadatan Tanah

Pemadatan tanah menjadi salah satu langkah untuk memastikan bahwa tanah memiliki tingkat kepadatan yang cukup untuk menopang beban. Pemadatan dapat dilakukan dengan menggunakan alat berat seperti roller atau compactor untuk memadatkan tanah sebelum pembangunan. Proses pemadatan ini penting untuk mencegah pergerakan atau penurunan tanah lebih lanjut.

4. Terapkan Sistem Drainase yang Baik

Salah satu faktor yang dapat melemahkan stabilitas tanah adalah genangan air yang dapat melunakkan tanah. Oleh karena itu, pemasangan saluran drainase yang baik sangat penting untuk mencegah terjadinya tanah amblas di area yang berisiko. Saluran drainase akan membantu mengalirkan air hujan atau air tanah yang berlebihan, sehingga menjaga kestabilan tanah dan kelembaban tanah tetap seimbang. 

5. Tambahkan Lapisan Penstabil

Untuk meningkatkan daya dukung tanah, dapat menambahkan lapisan penstabil pada permukaan tanah. Beberapa bahan yang umum digunakan untuk menstabilkan tanah antara lain:

  • Campuran Kapur: Kapur menjadi bahan penstabil yang sangat efektif untuk meningkatkan daya dukung tanah liat. Campuran kapur dengan tanah liat dapat menambah kekuatan dan menguatkan stabilitas tanah.
  • Semen: Semen juga dapat digunakan untuk membentuk lapisan penstabil di permukaan tanah. Dengan mencampurkan semen dengan tanah, dapat terbentuk lapisan yang kuat dan tahan lama yang mampu menopang beban berat tanpa mengalami pergeseran.

ilustrasi tanah amblas di tanah lunak

6. Lakukan Perawatan dan Monitoring

Setelah melakukan langkah-langkah perbaikan, penting untuk melakukan inspeksi dan monitoring terhadap kondisi tanah secara rutin. Dengan alat ukur kemiringan tanah seperti inclinometer dapat membantu mendeteksi pergerakan tanah lebih awal untuk mengidentifikasi potensi masalah, sehingga dapat segera melakukan tindakan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

7. Reklamasi Tanah dengan Teknologi Modern

Teknologi modern dapat digunakan untuk memperbaiki kondisi tanah yang buruk. Dua metode yang paling umum digunakan adalah:

  • Injeksi Grouting: Metode injeksi grouting merupakan perbaikan tanah dengan cara memberikan material khusus seperti semen atau grout ke dalam retakan, rongga, atau lapisan tanah yang lunak. Dalam proses injeksi, material tersebut akan mengisi rongga-rongga dalam tanah dan mengeras, sehingga meningkatkan kekuatan dan stabilitas tanah. 
  • Dynamic Compaction: Dynamic compaction melibatkan penggunaan alat berat untuk memberikan beban dinamis pada tanah, yang membantu memadatkan tanah dan meningkatkan kepadatannya. Metode ini sering digunakan untuk memperbaiki tanah lunak atau berpasir yang tidak stabil.

8. Perhatikan Pemilihan Material Konstruksi

Selain memperbaiki tanah, pemilihan material konstruksi yang tepat juga dapat mengurangi tekanan pada tanah dan mencegah masalah tanah amblas. Gunakan material konstruksi yang ringan untuk mengurangi beban pada tanah, dan pastikan desain struktur dapat mendistribusikan beban secara merata untuk membantu mengurangi risiko penurunan tanah.

9. Konsultasi dengan Ahli Geoteknik

Dalam menghadapi masalah tanah amblas, berkonsultasi dengan ahli geoteknik sangat dianjurkan. Ahli geoteknik dapat memberikan analisis yang lebih mendalam tentang kondisi tanah dan memberikan solusi terbaik untuk memperbaikinya. Mereka juga dapat merancang teknik perbaikan tanah yang paling sesuai dengan jenis tanah dan beban muatan yang akan diterima.

Kesimpulan

Mengatasi masalah tanah amblas pada area tanah lunak dan beban muatan besar membutuhkan teknik yang sistematis dan tepat, mulai dari evaluasi kondisi tanah hingga penerapan berbagai metode perbaikan seperti penggunaan material penguat tanah, pemadatan, sistem drainase, dan teknologi modern. Dengan langkah-langkah yang tepat, dapat meminimalkan risiko penurunan tanah, dan meningkatkan stabilitas tanah. Selain itu, penggunaan material berkualitas tinggi dan memanfaatkan teknologi terbaru, seperti geotextile, geogrid, dan geocell, dapat membantu memastikan bahwa tanah dapat menopang beban dengan aman dan lebih efisien.

Rekomendasi Produsen Geotextile Terbaik

Dengan berbagai produk berkualitas tinggi seperti geotextile woven, geogrid, dan geocell, KTG Indonesia sebagai produsen geotextile terpercaya, menyediakan solusi terbaik untuk mengatasi masalah tanah amblas. Kualitas produk yang terjamin dapat membantu memperbaiki stabilitas tanah dan memastikan daya dukung tanah yang optimal untuk berbagai kebutuhan konstruksi terutama pada tanah lunak dan beban dengan muatan besar.

Kencana Tiara Gemilang
Jl Raya Surabaya Malang Km. 77 Singosari – Malang, 65153 East Java, Indonesia

Email: info@ktgindonesia.com
Telp 1: +62 341 456 531
Telp 2: +62 341 456 532
Telp 3: +62 341 456 533
Fax: +62 341 456 363