Geomembrane HDPE sering digunakan untuk berbagai proyek konstruksi, termasuk pada area lereng. Material ini unggul karena ketahanannya terhadap bocor, bahan kimia, dan sinar UV. Pada area lereng, geomembrane HDPE berperan membantu mengurangi risiko erosi, menyesuaikan pergerakan tanah, dan meminimalkan infiltrasi air yang dapat merusak struktur tana. Lereng dengan karakteristik kemiringan yang stabil, bebas dari longsor, dan memiliki drainase baik adalah lokasi yang ideal untuk pemasangan geomembrane HDPE. 

Mengacu penelitian yang telah dilakukan pada jurnal ilmiah Perencanaan Perkuatan Lereng dan Pelapisan Permukaan Kolam TPA di Desa Babadan menjelaskan “pada perencanaan TPA di Desa Babadan terdapat kondisi lereng yang memiliki tanah lunak. Hal tersebut dapat mengakibatkan kelongsoran pada lereng kolam TPA dan memungkinkan air lindi merembes masuk ke tanah asli dibawahnya, menyebabkan tercemarnya kondisi air tanah. Untuk mengatasi masalah itu, perkuatan tanah dasar kolam dapat menggunakan geomembrane.”

Untuk penjelasan lebih lanjut, artikel ini akan membahas tentang langkah-langkah memasang geomembrane HDPE di area lereng, mulai dari persiapan hingga perawatan.

Persiapan Awal Area Lereng

Sebelum membangun di area yang memiliki kemiringan seperti lereng, ada beberapa hal penting yang harus dipersiapkan terlebih dahulu, antara lain:

1. Pemeriksaan Kondisi Tanah dan Kemiringan Lereng

Sebelum pemasangan, pastikan kondisi tanah stabil dan lereng memiliki kemiringan yang tidak terlalu curam. Lereng dengan sudut kemiringan terlalu curam membutuhkan penanganan khusus untuk memastikan geomembrane dapat dipasang dengan aman dan efektif.

2. Pembersihan Area dari Batu, Akar, dan Benda Tajam

Sebelum memasang geomembrane, pastikan area yang akan dilapisi benar-benar bersih dari segala jenis benda asing yang berpotensi merusak, seperti batu, akar tanaman, atau benda tajam lainnya.

3. Penyesuaian dan Perataan Permukaan Tanah

Permukaan tanah yang tidak rata akan menyebabkan tekanan yang tidak merata pada geomembrane dan mengganggu stabilitasnya, terutama pada saat terjadi pergerakan tanah atau perubahan cuaca. Oleh karena itu, untuk mencegah masalah tersebut pastikan permukaan tanah harus diratakan dan dipadatkan dengan baik.

Geomembrane HDPE di Lereng

Source image: https://id.hlgeomembrane.com/

Pemilihan Geomembrane HDPE yang Tepat

Keberhasilan proyek stabilisasi lereng sangat bergantung pada pemilihan geomembrane HDPE yang sesuai dengan karakteristik tanah dan kondisi lingkungan. Adapun yang perlu diperhatikan yaitu

1. Menentukan Ketebalan Geomembrane yang Sesuai dengan Kebutuhan Proyek

Ketebalan geomembrane yang sesuai untuk proyek lereng umumnya berada di antara 1,0 mm sampai 2,0 mm. Pilihan ketebalan yang tepat sangat bergantung pada kondisi tanah seperti stabilitas tanah, jenis dan tingkat keasamannya di lokasi proyek dan tingkat tekanan yang akan dialami oleh geomembrane, mencakup beban tanah, beban pelaksanaan, tekanan air, dan tekanan akibat pemuaian serta penyusutan tanah.

2. Memastikan Geomembrane Memiliki Sertifikasi Kualitas

Untuk memastikan kinerja geomembrane yang optimal dan tahan lama, sangat penting untuk memilih geomembrane yang memiliki sertifikasi dari lembaga berkompeten untuk menjamin bahan, proses produksi, sifat fisik dan mekanik geomembrane telah memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Geoprotec merupakan brand Geomembrane HDPE andalan yang diproduksi oleh KTG Indonesia sesuai dengan persyaratan dari Geosynthetic Research Institute (GRI GM13) dan SNI Geosintetik.

Tahap Instalasi Geomembrane HDPE

Dalam proyek pembangunan lereng, instalasi geomembrane HDPE memerlukan beberapa tahap yang meliputi:

1. Pemotongan dan Penempatan Awal

1. Pemotongan dan Penempatan Awal

Potong geomembrane sesuai dengan ukuran lereng, tetapi tambahkan sedikit lebihan ukuran sebagai cadangan untuk keperluan penyambungan antar lembaran dan bagian anchor. Pastikan setiap potongan dapat menutupi area dengan sempurna tanpa celah, sehingga proses instalasi berjalan optimal dan aman.

2. Pemasangan Bertahap

2. Pemasangan Bertahap

Source image: https://petrane.co.id/

Lakukan pemasangan dari bagian atas lereng ke bawah secara bertahap. Metode ini membantu mengendalikan posisi dan tegangan geomembrane lebih baik dan tidak bergeser akibat gaya gravitasi atau tekanan tanah serta. memudahkan proses penyambungan.

3. Penggunaan Anchor Trenches

3. Penggunaan Anchor Trenches

Source image: https://media.licdn.com/

Parit jangkar (anchor trenches) merupakan struktur yang sengaja dibuat di sepanjang tepi lereng tempat geomembrane dipasang. Dengan membuat parit di tepi lereng seperti jangkar dapat menahan geomembrane agar tidak mudah bergeser akibat angin atau tekanan air.

4. Metode Penyambungan (Seaming)

Penyambungan (seaming) merupakan proses krusial dalam pemasangan geomembrane HDPE ke area lereng, diantaranya:

a. Penggunaan Metode Hot Wedge Welding atau Extrusion Welding

Web - Template - Welding Fusion 4

Hot Wedge Welding adalah salah satu metode penyambungan geomembrane yang melibatkan penggunaan alat pemanas berbentuk baji (wedge). Dilansir dari website Erez, Hot Wedge merupakan metode yang cocok digunakan ketika ingin menyambung lebih dari dua lapisan bahan plastik atau bahan yang akan disambung sangat tipis (antara 0,2 hingga 2 mm). Dapat disimpulkan, metode ini dilakukan dengan cara melelehkan kedua lembar geomembrane kemudian ditekan agar menyatu. Metode ini direkomendasikan pada medan lereng yang miring karena hasil sambungan yang dihasilkan sangat kuat dan tahan bocor. 

Web - Template - Welding Extrussion 1

Sedangkan, extrusion welding yaitu metode pengelasan yang digunakan untuk menyambung lembaran-lembaran geomembrane. Metode ini cocok digunakan untuk material seperti welding rod untuk menghasilkan sambungan kuat dan tahan lama. Sebagai produsen geosintetik, KTG Indonesia telah memproduksi welding rod seperti Geoprotec RW yang telah teruji kualitasnya dan berstandar SNI.

b. Pemeriksaan Kualitas Sambungan untuk Memastikan tidak ada Kebocoran

Metode pemeriksaan kualitas sambungan yang umum digunakan meliputi inspeksi visual untuk mendeteksi cacat permukaan, pengujian destruktif seperti peel test dan shear test untuk mengukur kekuatan adhesi dan geser sambungan, serta pengujian non-destruktif seperti vacuum box test dan air bubble test untuk mendeteksi permukaan kedap air.

Pemberian Lapisan Pelindung

Setelah geomembrane terpasang, tambahkan lapisan pelindung berupa tanah, pasir, atau material lain yang sesuai. Lapisan ini melindungi geomembrane dari kerusakan akibat sinar matahari, beban mekanis, atau benda tajam.

Pengujian dan Inspeksi

Untuk memastikan kualitas dari sistem geomembrane, maka diperlukan pelaksanaan pengujian dan inspeksi pada setiap tahapan pemasangan, seperti.

1. Pengujian Integritas Geomembrane

Gunakan metode seperti vacuum box atau air pressure testing untuk memastikan geomembrane tidak mengalami kebocoran. Pengujian vakum bekerja dengan cara membuat tekanan di dalam kotak menjadi lebih rendah dari tekanan atmosfer. Apabila terdapat kebocoran pada sambungan geomembrane, udara akan masuk ke dalam kotak sehingga tekanan vakum yang telah dibuat sebelumnya akan berkurang. Sementara itu, air pressure testing melibatkan pengisian air ke dalam sistem geomembrane hingga mencapai tekanan tertentu.

2. Inspeksi Sambungan dan Permukaan Geomembrane

Lakukan pemeriksaan menyeluruh pada seluruh bagian geomembrane, khususnya pada bagian sambungan, untuk mendeteksi adanya kerusakan yang  dapat memengaruhi kinerjanya. Metode pemeriksaan kualitas sambungan yang umum digunakan meliputi inspeksi visual untuk mendeteksi cacat permukaan, pengujian destruktif seperti peel test dan shear test untuk mengukur kekuatan adhesi dan geser sambungan, serta pengujian non-destruktif seperti vacuum box test dan air bubble test untuk memastikan permukaan kedap air. Pemeriksaan ini penting untuk memastikan geomembrane berfungsi dengan optimal.

Tips Keselamatan Saat Pemasangan

Berikut beberapa tips keselamatan saat pemasangan geomembrane pada area lereng:

1. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)

Pastikan tim instalasi wajib mengenakan APD secara lengkap, meliputi helm pengaman, sepatu safety dengan sol yang kuat dan tidak licin, sarung tangan yang sesuai dengan jenis bahan geomembrane, serta kacamata safety untuk melindungi mata dari serpihan atau bahan kimia.

2. Menghindari Pemasangan Saat Cuaca Buruk

Hindari pemasangan pada saat hujan yang dapat menyebabkan permukaan lereng menjadi licin, serta kondisi basah yang membuat penyambungan geomembrane tidak memungkinkan. Selain itu, angin kencang dapat menyebabkan terpal geomembrane tertiup dan sulit dikendalikan, sehingga mengganggu keamanan, visibilitas, dan produktivitas kerja. Pastikan cuaca mendukung untuk memastikan pemasangan berjalan lancar dan aman.

Perawatan dan Pemeliharaan Geomembrane

Pemeriksaan rutin, yang sebaiknya dilakukan minimal setiap 6 bulan sekali, dapat meminimalkan risiko kerusakan seperti sobekan, lubang, atau delaminasi. Dengan jadwal pemeriksaan berkala ini, potensi kebocoran pada permukaan geomembrane dapat dideteksi dan diatasi lebih awal, sehingga memastikan fungsinya tetap optimal dalam jangka panjang.

Kesimpulan

Pemasangan geomembrane HDPE pada area lereng membutuhkan perencanaan yang matang dan eksekusi yang tepat. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, geomembrane dapat berfungsi secara optimal dalam melindungi lereng dari erosi, pergerakan tanah, dan kebocoran air. Selain itu, pemilihan geomembrane berkualitas tinggi juga mempengaruhi kinerja agar hasil pemasangan lebih tahan lama dan efektif.

Rekomendasi Produsen Geomembrane Terpercaya

Setelah memahami cara memasang geomembrane HDPE pada area lereng, pastikan Anda memilih produk berkualitas dari produsen terpercaya. KTG Indonesia siap menyediakan geomembrane HDPE terbaik untuk mendukung proyek Anda. Percayakan kebutuhan geomembrane hanya kepada kami!

Kencana Tiara Gemilang
Jl Raya Surabaya Malang Km. 77 Singosari – Malang, 65153 East Java, Indonesia

Email: info@ktgindonesia.com
Telp 1: +62 341 456 531
Telp 2: +62 341 456 532
Telp 3: +62 341 456 533
Fax: +62 341 456 363