Dalam dunia pertanian, pentingnya pembuatan irigasi untuk mendistribusikan kebutuhan air salah satunya dipengaruhi oleh pemilihan jenis selang irigasi yang tepat agar pertumbuhan tanaman optimal. Dengan memahami perbedaan dan manfaat dari setiap jenis selang irigasi, Anda bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan pertanian. Untuk itu, berikut adalah beberapa jenis selang irigasi yang dapat digunakan untuk pertanian beserta keunggulannya.
Mengacu pada penelitian Analisis Kebutuhan Air Irigasi Untuk Lahan Persawahan Dusun To’Pongo Desa Awo Gading Kecamatan Lamasi menyatakan bahwa “Irigasi berfungsi sebagai penyedia air yang cukup dan stabil untuk menjamin produksi pertanian. Adapun cara pembagiannya tergantung pada tujuan pengairan itu dan kebutuhan air untuk persawahan. Air yang disalurkan ke sawah melalui sistem jaringan yang terdiri atas saluran – saluran air dengan bangunan pengendali.”
1. Selang Drip (Drip Hose)
Meskipun sektor pertanian menyerap air sekitar 70% dari total penggunaan air bersih di dunia, namun hanya sekitar 7% dari air dimanfaatkan untuk irigasi drip. Lebih mengejutkan lagi, hanya 18% yang digunakan secara benar. Ini menunjukkan pentingnya manajemen penggunaan air yang lebih baik di masa depan, dan selang drip menjadi salah satu solusi terbaik untuk mencapai efisiensi tersebut.
Selang drip merupakan jenis selang irigasi yang menyalurkan air secara menetes dan langsung ke akar tanaman melalui lubang-lubang kecil atau emiter yang terdapat pada selang. Air yang keluar dari lubang-lubang tersebut akan menetes secara merata ke tanah di sekitar tanaman, sehingga akar dapat menyerap air secara optimal. Penggunaan selang drip ini dapat menghemat penggunaan air hingga 90%. Air yang menetes langsung menuju ke area perakaran tanaman sehingga lebih optimal. Dengan demikian, sistem irigasi dengan selang drip ini dapat menjadi solusi untuk daerah pertanian dengan ketersediaan sumber daya air yang terbatas. Selang drip juga membantu mengurangi resiko pupuk terbuang karena larut oleh air yang berlebih saat penyiraman, serta membantu mencegah tumbuhnya gulma karena hanya area akar saja yang basah.Salah satu produk unggulan selang irigasi yaitu selang Geodrip produksi.
2. Selang Mikro (Micro Hose)
Pada dasarnya, Selang mikro memiliki konsep yang sama dengan irigasi drip, bedanya diameter pada selang mikro sangat kecil dan lubang emiternya sangat halus. Dengan aliran air yang rendah dan terkendali, selang mikro cocok untuk kebutuhan irigasi mikro, seperti pada tanaman dengan jarak tanam rapat atau pada kebun yang kecil.
3. Selang Perforasi (Perforated Hose)
Selang perforasi memiliki lubang-lubang kecil yang tersebar di sepanjang selang untuk mendistribusikan air secara merata ke tanaman. Jenis selang ini ideal untuk landscape. Lubang-lubang pada selang perforasi memungkinkan air dapat mengalir ke tanah dengan lembut, sehingga tetap menjaga kelembaban tanah di sekitar akar tanaman.
4. Selang Soaker (Soaker Hose)
Selang soaker bekerja dengan cara menyerap air ke dalam tanah secara perlahan dari keseluruhan panjang selang. Selang ini biasanya terbuat dari bahan berpori yang memungkinkan air merembes keluar ke tanah di sepanjang selang. Selang peresapan merupakan alternatif yang sederhana dan murah untuk sistem irigasi tetes. Namun, selang ini tidak efisien dan menyebabkan distribusi air tidak merata karena dapat menyebabkan distribusi air tidak merata akibat kehilangan tekanan. Hal ini dapat mengakibatkan penyiraman berlebih di awal dan penyiraman kurang di akhir, yang dapat membahayakan tanaman dan membuang-buang air. Selain itu, selang ini membutuhkan perawatan rutin untuk mencegah pori-porinya tersumbat oleh kotoran.
5. Selang PE (Polyethylene Hose)
Selang PE adalah salah satu jenis selang yang paling umum digunakan untuk irigasi di pertanian skala besar. Terbuat dari plastik berkualitas tinggi, selang PE menawarkan daya tahan yang baik terhadap tekanan air yang tinggi. Selang ini juga tahan terhadap kerusakan fisik dan sering digunakan untuk irigasi lapangan atau kebun dengan kebutuhan air sedang hingga tinggi. Selain itu, selang PE bersifat fleksibel dan mudah dalam pemasangan. Selang PE umumnya memiliki diameter yang sama seperti pipa PVC dan digunakan untuk menyalurkan air ke selang drip di lahan dengan tekanan air dibawah 5 bars. Setelah pemakaian 3 tahun, selang ini akan mengeras dan mudah pecah saat ditekuk. Meskipun begitu, selang ini lebih mudah diperbaiki dibandingkan PVC Layflat Hose.
6. Selang Semprot (Spray Hose)
Selang spiral memiliki desain fleksibel yang dapat ditekuk 2sesuai kebutuhan, memudahkan pemasangan di area pertanian yang lebih luas. Selang ini dirancang untuk menyediakan tekanan air yang cukup besar dan dapat digunakan untuk penyiraman lebih intens, seperti sistem irigasi sprinkler. Selang spiral sangat cocok untuk area yang membutuhkan distribusi air lebih luas dan lebih merata, seperti kebun buah atau area pertanian dengan tanaman besar.
7. Selang Tekanan Tinggi (High-Pressure Hose)
Selang tekanan tinggi dirancang untuk aplikasi irigasi yang memerlukan tekanan air yang sangat tinggi, seperti pada irigasi sprinkler atau penyiraman dengan tekanan tinggi untuk lahan yang luas. Selang ini terbuat dari bahan yang kokoh dan lebih tahan terhadap abrasi dan korosi dibanding dengan selang biasa, menjadikannya ideal untuk pertanian skala besar dan lahan yang membutuhkan volume air lebih besar.
8. Selang Layflat PVC (Polyvinyl Chloride Hose)
Selang layflat PVC adalah selang irigasi berbahan PVC yang memiliki ketahanan medium terhadap kerusakan akibat sinar matahari, dan berbagai bahan kimia. Setelah pemakaian 2 tahun, selang ini menjadi getas. Meskipun begitu, jenis selang ini masih menjadi yang paling banyak digunakan untuk irigasi pertanian, khususnya di Indonesia. Selain itu, dengan fleksibilitas tinggi, selang PVC memudahkan pemasangan sistem irigasi.
Dan dengan desain pipih dan lentur, selang layflat menyalurkan air dalam jumlah besar ke area yang luas. Selang ini biasanya digunakan pada sistem irigasi terbuka seperti saluran irigasi atau pengairan pertanian yang membutuhkan distribusi air yang tinggi. Karena fleksibilitasnya, selang layflat lebih mudah disimpan dan tidak membutuhkan tempat luas setelah pemakaian.
10. Selang Fogger
Selang fogger menghasilkan kabut air halus yang dapat digunakan untuk irigasi pada lingkungan yang membutuhkan kelembaban tinggi, seperti di rumah kaca atau kebun tanaman tropis. Selang ini menjaga kelembaban sekitar tanaman dan meminimalkan pemborosan air. Fogger sangat berguna dalam pertanian yang membutuhkan pengaturan kelembaban yang tepat.
11. Selang Hidroponik
Dalam budidaya hidroponik di mana tanaman ditanam tanpa tanah, selang hidroponik dirancang untuk mengalirkan larutan nutrisi secara merata ke akar tanaman melalui sistem selang. Selang ini juga sekaligus membantu mencegah terjadinya penyumbatan atau pengendapan oleh partikel. Penggunaan selang hidroponik sangat populer di pertanian vertikal atau skala kecil dengan pengelolaan air yang sangat efisien.
Kesimpulan
Pemilihan jenis selang irigasi yang tepat sangat penting untuk memastikan distribusi air yang efisien dan meningkatkan hasil pertanian. Setiap jenis selang memiliki keunggulannya masing-masing, dari selang drip yang hemat biaya hingga selang tekanan tinggi yang cocok untuk aplikasi irigasi besar. Pilihan selang yang tepat akan membantu petani menghemat air, mengurangi pemborosan, meningkatkan produktivitas tanaman, terutama di daerah dengan curah hujan yang terbatas, dan tentunya hemat biaya.
Rekomendasi Produsen Selang Irigasi Terbaik
Anda bisa dapatkan produk selang irigasi berkualitas di KTG Indonesia. Yang menawarkan berbagai jenis selang irigasi sesuai dengan kebutuhan lahan pertanian Anda. Dengan menggunakan teknologi terkini dan material terbaik, selang irigasi dari KTG Indonesia dapat membantu anda menghemat air dan meningkatkan hasil pertanian.
Kencana Tiara Gemilang
Jl Raya Surabaya Malang Km. 77 Singosari – Malang, 65153 East Java, Indonesia
Email: info@ktgindonesia.com
Telp 1: +62 341 456 531
Telp 2: +62 341 456 532
Telp 3: +62 341 456 533
Fax: +62 341 456 363