Tumbuhan pengganggu didefinisikan sebagai tumbuhan yang tumbuh tidak pada tempatnya, tumbuhan yang tidak dikehendaki atau tumbuhan yang dapat merugikan karena tumbuhan ini akan menjadi saingan utama bagi tanaman yang dibudidayakan. Tumbuhan pengganggu juga dapat menjadi inang bagi hama tertentu (serangga) dan penyakit yang dapat merusak dan merugikan tanaman. Tanaman pengganggu itu disebut dengan gulma.
Pertanyaan yang sering muncul, apakah semua jenis tumbuhan dikatakan sebagai gulma? Tumbuhan disebut gulma, adalah tergantung di mana tumbuhan tersebut tumbuh dan berkembang. Tumbuhan dikatakan gulma, apabila tumbuhan tersebut tumbuh diantara tanaman budi daya, tumbuh pada sistem pengairan (saluran irigasiatau drainase) atau tempat-tempat lainnya di mana kehadirannya tidak dikehendaki dan dapat menimbulkan kerugian.
Tanpa Anda sadari, gulma juga bisa memengaruhi produksi tanaman pertanian. Adanya gulma tersebut dapat mengakibatkan kerugian terhadap tanaman yang dibudidayakan. Khususnya kondisi tanaman sewaktu masih muda. Lalu, apa saja dampak negatif gulma bagi tanaman pertanian?
- Persaingan antara tanaman utama dan gulma dalam pengambilan air, unsur hara, cahaya, dan ruang lingkup mengakibatkan pertumbuhan tanaman melambat dan kemampuan berproduksinya menurun
- Kualitas produksi pertanian menjadi turun akibat terkontaminasi atau terkotori oleh benih-benih gulma dan bagian tanaman yang lainnya
- Gulma tertentu dapat mengeluarkan senyawa kimiawi yang bersifat racun bagi tanaman sehingga merusak pertumbuhannya. Misalnya Imperata cylindricamenghasilkan zat phenol, Juglans nigra dapat memproduksi hydroksi juglon, Artemisia absinthium mengeluarkan zat absintin yang dapat mempengaruhi pertumbuhan vegetatif.
- Gulma bisa menjadi perantara atau tanaman inang bagi hama atau penyakit tertentu yang dapat menyerang tanaman utama
- Adanya gulma akan menaikkan ongkos usaha pertanian, termasuk waktu dan tenaga, karena harus mengendalikannya
Boleh dikatakan kerugian yang ditimbulkan oleh gulma ini jauh lebih berbahaya daripada serangan hama atau penyakit. Sebab dalam kurun waktu lama, dampak kerugiannya akan sangat besar. Oleh karena itu, pengendalian terhadap gulma harus dilaksanakan sedini mungkin.
Penggunaan herbisida untuk mengatasi gulma merupakan alternatif terakhir itupun jenis herbisida kontak bukan sistemik. Karena akar tanaman sensitif jika terkena herbisida sistemik yang masuk ke jaringan tanaman dan potensi akar serabut akan rusak. Untuk itu petani dapat menggunkan mulsa sebagai cara efektif mengatasi gulma pada tanaman budidayanya.
Cara aman serta nyaman buat membasmi gulma yakni dengan pemakaian mulsa plastik. Mulsa plastik mampu melindungi permukaan tanah dan mencegah terjadinya erosi tanah dikala hujan lebat. Mulsa plastik juga dapat menjaga kelembaban tanah maupun struktur tanah serta yang paling penting ialah mulsa plastik bisa mencegah dan menghambat pertumbuhan gulma tumbuh di area tanaman pertanian, sehingga tanaman pertanian seperti cabai tidak akan mengalami kekurangan nutrisi maupun unsur hara dari dalam tanah.
Pemakaian mulsa plastik juga bisa mengurangi biaya buat produksi anda. Lantaran anda tidak perlu mengeluarkan biaya herbisida serta gaji buat pencabut rumput yang umumnya membersihkan gulma. Dengan memakai mulsa plastik jadi anda akan mendapatkan tanaman cabai yang sehat maupun bebas dari herbisida. Tidak adanya gulma juga bakal meminimalisir kemunculan hama maupun serangga pengganggu tanaman. Lantaran hama ataupun serangga tanaman biasanya hidup di antara gulma-gulma khususnya rumput-rumput liar.
Menurut beberapa petani di wilayah Bumijawa Tegal, keuntungan memakai mulsa adalah menekan biaya penyiangan gulma. Petani tanpa mulsa plastik harus menyiangi gulma 4 kali dalam satu musim budidaya atau 60 hari.
Perkiraan biaya penyiangan di Tegal mencapai Rp 80,000 – Rp100,000 per orang per hari. Artinya selama budidaya atau 4 kali penyiangan, petani tanpa mulsa plastik mengeluarkan biaya penyiangan hingga Rp 6,400,000 – Rp 8,000,000 per hektare. Dengan menggunakan mulsa plastik hanya 2 kali menyiangi bawang merah. Musababnya mulsa efektif menghambat pertumbuhan gulma. Dengan mulsa berarti sama dengan penghematan Rp 6,400,000 – Rp 8,000,000 per hektare.
Keuntungan menggunakan mulsa amat banyak, apalagi sekarang PT Kencana Tiara Gemilang mengeluarkan mulsa merk Topi Gunung yang bisa digunakan 3 – 4 kali musim penanaman, sehingga menguntungkan petani karena menghemat biaya produksi. Warna perak digunakan menghadap ke bagian luar atau menghadap ke matahari. Fungsi pewarnaan perak adalah untuk memantulkan cahaya matahari. Pada tanaman, pantulan cahaya matahari dari mulsa membantu proses fotosintesis. Dengan begitu, proses fotosintesis menjadi optimal. Untuk Warna hitam digunakan di bagian bawah, yang langsung menghadap tanah. Warna hitam menyerap cahaya matahari sehingga tanah akan tetap lembab. Tanah yang lembab merupakan tempat tumbuh optimal bagi akar. Ketiadaan cahaya matahari di bawah lapisan mulsa akan menghambat bahkan menghilangkan pertumbuhan gulma.