Tentunya saja dalam memahami mengenai langkah pemberian pupuk dan pestisida harus dipahami dengan baik. Jadi Anda jangan sampai melakukan kesalahan nantinya sehingga membuat masalah pada tanaman tersebut.

Pertumbuhan tanaman yang baik salah satunya pasti karena pemberian tepat antara pupuk dan pestisidanya. Sehingga nutrisinya cukup serta tidak diganggu oleh hama dalam proses pertumbuhan tanaman tersebut.

Dalam penggunaannya tentu saja juga tidak boleh berlebihan atau bahkan kurang. Semuanya harus sesuai dosis yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada masing-masing jenis tanaman tentunya.

Pertimbangan Pemberian Pupuk dan Pestisida

Pada dasarnya perhitungan untuk menentukan penggunaan pupuk yang tepat bukan pada ketinggian tanamannya, tetapi lebih ke seberapa luas areanya. Dengan begitu nantinya pupuk yang diaplikasikan akan memberikan nutrisi cukup untuk semua tanaman di sana.

Ada beberapa cara pemberian pupuk yang harus diperhatikan sesuai jenis tanamannya. Berikut teknik yang perlu untuk Anda kuasai agar penggunaan pupuk dapat memberikan hasil maksimal dari pemberian pupuk dan pestisida tepat.

  1. Penyebaran Pupuk

Pupuk disebar di sekitar tanaman atau dilakukan saat pembajakan terakhir. Biasanya dapat dilakukan sehari sebelum proses penanaman. Terutama untuk jenis tanaman dengan jarak rapat seperti padi dan kacang-kacangan.

  1. Barisan atau Ring Placement

Cara ini sangat tepat digunakan untuk tanaman tahunan misalnya buah-buahan, kopi, kelapa, dan kakao. Penempatannya bisa melingkar pada tanaman dengan mengaplikasikan tegak lurus dengan tajuk daun.

  1. Disemprotkan ke Daun

Pada beberapa jenis sayuran hal ini bisa dilakukan, tetapi perlu dicatat bahwa pupuk yang dilarutkan konsentrasinya harus rendah. Untuk memaksimalkan hasilnya maka bisa dilakukan secara bertahap misalnya seminggu atau 10 hari sekali tergantung kondisi tanaman.

Anda perlu mengetahui cara yang tepat sesuai jenis tanaman agar dapat mengaplikasikan pupuk dengan benar. Mengenai perhitungan takarannya, misalnya saja untuk tanaman padi maka bisa menggunakan rumus 5:3:2.

Lebih tepatnya pengguna 500 kg petroganik, NPK 300 kg, dan ditambah urea 200 kg tentunya. Sehingga itu sudah jadi dosis yang sesuai untuk tanaman di sawah agar pemberiannya tidak terlalu berlebihan tentunya.

Penggunaan Pestisida Harus Tepat Dosisnya

Begitu juga dengan penggunaan pestisida yang harus tepat agar hama tanaman tidak mengganggu proses petumbuhannya. Dalam pemberian pupuk dan pestisida tentu dosis menjadi hal wajib diperhatikan dengan sebaik mungkin.

Pemberian pestisida sendiri bisa disesuaikan dengan kondisi tanaman. Bisa diberikan seminggu sekali atau bahkan lebih jarang jika memang hamanya tidak terlalu banyak. Bahkan Anda juga bisa menjadikannya langkah kuratif, jadi baru diberikan ketika ada hama.

Penggunaan pestisida harus tepat sasaran sesuai kondisi munculnya hama. Selain itu, mutu dari produk yang digunakan harus sudah memiliki izin secara resmi, sehingga tidak perlu diragukan lagi manfaat dari penggunaannya nanti.

Waktu yang tepat untuk mengaplikasikannya adalah pagi atau sore hari ketika suhu udara tidak terlalu panas serta kelembabannya sesaui. Sehingga nantinya pestisida akan bekerja secara optimal dalam memberikan perlindungan pada tanaman Anda.

Mengenai dosis pemberian pupuk dan pestisida khususnya untuk mengatasi hama memang ada ukurannya sendiri. Perlu diperhatikan pada label wadah pestisida pasti ada tulisan satuannya untuk luas lahan tertentu, misalnya 3-5 g/L atau 100-200 g/ha.

Untuk satuan yang menggunakan liter maka akan mudah menyesuaikan dengan tangki. Namun untuk satuan gram maka Anda harus menghitung dosis perliter terlebih dahulu untuk bisa mengetahui berapa banyak harus dilarutkan dalam tangki penyemprotan.

Dengan perhitungan yang tepat maka tujuan Anda dalam menggunakannya akan tercapai secara optimal. Jadi tidak bisa sembarangan dan berlebihan dalam melakukan pemberian pupuk dan pestisida pada setiap jenis tanaman Anda.

Baca juga : Ini Cara Memasang Selang Drip untuk Tanaman, Supaya Lancar Irigasinya

Setelah memberi pupuk dan pestisida, hal yang harus Anda perhatikan berikutnya adalah pengairan (irigasi). Tanaman Anda harus mendapat asupan air yang cukup agar dapat tumbuh subur. Menggunakan Selang Irigasi TOPI GUNUNG, akan menghemat waktu dan tenaga pada proses penyiraman dan menghindari penggunaan air yang berlebihan. Berbahan HDPE ketebalan 100 micron, membuat selang Irigasi TOPI GUNUNG lebih tahan lama dan tidak mudah robek atupun putus. Segera dapatkan selang irigasi terbaik Anda di KTG Indonesia.