Proses pembuatan garam laut sebenarnya memang tidak terlalu rumit. Apalagi jika dilakukan secara tradisional. Dalam urusan dapur sudah tentu bumbu ini adalah salah satu bumbu yang harus ada untuk menyedapkan masakan.

Apalagi di Indonesia sendiri ada begitu banyak area laut yang bisa dimanfaatkan untuk proses pembuatan bumbu dapur ini. Potensi tersebut pastinya harus diimbangi dengan teknik pembuatan yang juga tepat agar dapat menghasilkan kualitas terbaik dalam jumlah banyak.

Sehingga nantinya bumbu dapur tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik sesuai fungsinya. Apalagi ada berbagai manfaat yang bisa didapatkan untuk tubuh ketika mengonsumsi bumbu ini dalam berbagai proses pengolahan masakan sehari-hari.

Proses Pembuatan Garam Secara Alami

Tentu saja orang-orang di daerah pesisir yang banyak melakukan proses pembuatan ini untuk nantinya dijual secara luas. Sehingga garam yang dihasilkan memang dibuat secara alami tanpa adanya penambahan bahan lainnya, termasuk memanfaatkan kondisi alam.

Memang ada proses penambahan jika memang dibutuhkan, misalnya saja yodium. Namun hal ini dilakukan dengan proses berbeda dan harus menggunakan mesin. Sehingga proses pembuatannya juga lebih rumit dari umumnya sebelum dipasarkan.

Dengan cara sederhana garam bisa terbentuk secara alami tanpa membutuhkan perlakuan tambahan. Dalam proses pembuatan garam laut yang pertama harus dilakukan adalah mengumpulkan air laut tersebut. Biasanya masing-masing petani memiliki caranya sendiri.

Biasanya para petani bumbu dapur ini akan mengalirkannya ke area yang luas khusus untuk membuat bumbu ini. Untuk menghemat waktu dan tenaga maka biasanya akan memanfaatkan pasang surut dari air laut ketika membawanya ke tempat proses selanjutnya.

Dilanjutkan dengan proses penjemuran di bawah sinar matahari secara langsung. Pada sesi jemur ini maka air akan menguap dan tersisa butiran-butiran garam. Proses kristalisasi tersebut harus dilakukan secara tepat agar hasil panennya optimal.

Pada dasarnya untuk bisa diedarkan di pasaran ada standar khusus dari pemerintah. Sedangkan untuk produksi alami kualitasnya masih rendah, sehingga biasanya akan diproses ulang termasuk ditambahkan yodium sebelum dipasarkan secara luas.

Faktor yang Memengaruhi Pembuatan Garam Laut

Keberhasilan dari langkah membuat garam laut ini dipengaruhi oleh berbagai faktor tentunya. Jika faktor tersebut dalam keadaan optimal maka panen juga bisa lebih cepat dilakukan dan memberikan hasil lebih optimal tentunya untuk para petani.

Biasanya mulai dari proses pengumpulan air, pengendapan kotoran, hingga panen bisa berlangsung selama kurang lebih sebulan. Berikut beberapa faktor yang harus diperhatikan saat membuat bumbu ini.

  1. Kualitas Air Laut

Tidak semua air laut bisa digunakan untuk membuat garam, sehingga memang harus diperhatikan kualitasnya terlebih dahulu. Tingkat keasamannya juga menjadi salah satu faktor penentu. Selain itu, jika dekat dengan hilir sungai maka air tersebut sudah tercampur air tawar dan tidak bisa digunakan.

  1. Kondisi Cuaca

Untuk pembuatan garam secara alami sudah tentu akan mengandalkan kondisi alam di sekitar. Jika daerah tersebut anginnya bertiup cukup kencang dan udaranya panas maka proses pembuatan ini akan bisa dilakukan secara optimal.

Selain itu, curah hujan dan panjangnya masa kemarau tentunya menjadi penentu berikutnya. Hal ini berkaitan dengan produktivitas pembuatan garam dan kecepatan proses penguapan air laut ini.

  1. Sifat Porositas Tanah

Sifat ini merupakan daya serap tanah yang nantinya akan memengaruhi jumlah produktivitas garam. Jika penyerapan tanah lebih cepat daripada penguapan air laut maka garam yang dihasilkan tidak akan banyak jumlahnya.

Sehingga ketika memutuskan untuk membuat garam secara alami menggunakan air laut maka harus memperhatikan berbagai faktor pentingnya terlebih dahulu. Dengan begitu proses pembuatan garam laut akan lebih optimal dan menguntungkan tentunya.

PT. Kencana Tiara Gemilang adalah perusahaan manufaktur plastik di Indonesia yang menghasilkan produk berstandar Internasional melalui Quality Management System ISO 9001:2015. KTG Indonesia memproduksi berbagai produk di bidang Geosynthetic dan Agriculture, diantaranya Geomembrane, Geotextile Woven, Geocell, Mulsa, Plastik UV, Selang Irigasi, dan berbagai produk lainnya. Segera hubungi kami dan konsultasikan kebutuhan Anda.