Malang – Dalam beberapa tahun kebelakang, banyak ditemui kampanye yang mengajak untuk mengurangi penggunaan produk berbahan plastik, salah satu yang paling ramai adalah kampanye untuk tidak menggunakan sedotan plastik. Banyak faktor terjadinya kampanye anti plastik tersebut, di antaranya karena terdapat temuan bahwa sampah plastik banyak mencemari laut dan membahayakan biota laut, sampah plastik juga merupakan salah satu bahan yang paling lama terurai oleh tanah.

Kita tidak dapat dengan buta untuk menyalahkan plastik sebagai perusak lingkungan, karena dalam berbagai aspek, plastik banyak membantu kegiatan manusia dalam bekerja bahkan membantu merawat alam. Banyak manfaat yang didapatkan dari penggunaan plastik yang baik dan benar di berbagai aspek kehidupan, khususnya pada dunia agrikultur, akuakultur dan konstruksi. 3 bidang tersebut merasakan manfaat plastik untuk menunjang hasil akhir yang lebih baik pada masing-masing bidang.

Pada agrikultur, plastik banyak membantu petani dalam bentuk mulsa. Plastik mulsa tersebut berfungsi menutupi tanah bedengan pada lahan pertanian agar terhindar dari gulma atau hal eksternal yang merugikan seperti penguapan berlebih, erosi tanah akibat hujan dan lain sebagainya. Greenhouse yang banyak membantu petani untuk bisa bertanam di semua musim juga menggunakan plastik sebagai dinding penutupnya.

Di Akuakultur, plastik banyak digunakan pada pertambakan, baik untuk tambak udang, ikan hingga tambak garam, dan jenis plastik yang digunakan adalah plastik dalam bentuk geomembrane. Penggunaan plastik geomembrane pada pertambakan sangat menguntungkan petambak, selain karena harga yang lebih murah di banding membuat tambak dari bahan semen/cor, kekuatan geomembrane yang digunakan sebagai alas tambak tersebut juga lebih awet dan aman untuk hewan yang dibudidayakan daripada menggunakan terpal biasa, perawatan plastik geomembranepun jauh lebih mudah.

Dalam dunia Konstruksi, plastik geomembrane juga banyak membantu hasil konstruksi menjadi lebih awet dan tahan lama. Plastik geomembrane banyak digunakan sebagai pelapis tanah pada pembuatan waduk/embung desa yang membuat umur waduk/embung tersebut menjadi lebih lama. Pada konstruksi jalan raya juga banyak digunakan plastik geomembrane sebagai pelapis antar tanah agar lapisan aspal tidak mudah retak karena pergerakan tanah. Selain sebagai pelapis, karena sifatnya yang tidak tertembus benda cair, geomembrane juga dugunakan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA), PLTU dan pabrik untuk menampung limbah cair agar tidak merembes dan tidak mencemari tanah lingkungan sekitar.

Oleh karena itu, tidaklah bijak apabila kita hanya menyalahkan plastik sebagai perusak lingkungan. Timbulnya plastik yang terbengkalai dan menjadi sampah yang merusak lingkungan adalah akibat dari kebiasaan manusia yang tidak mempedulikan lingkungannya dengan kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan. Selain itu kurang maksimalnya proses daur ulang terhadap sampah plastik juga harus segera diperbaiki karena cara ini adalah cara paling efektif untuk mengurangi sampah plastik yang ada.

Ayo, cintai lingkungan kita dengan mulai merubah kebiasaan membuang sampah sembarangan dengan membuang sampah khususnya sampah plastik pada tempat yang sudah disediakan. Dengan membuang sampah plastik pada tempatnya, akan memudahkan proses daur ulang dan akan mengurangi sampah plastik yang terbengkalai di lingkungan. Karena, sampah tidak akan bersih dengan sendirinya tanpa kesadaran manusia untuk melakukan perubahan kebiasaan.