Malang – Sudah kita kenal sejak lama, bahwa Indonesia memiliki julukan sebagai negara agraris. Julukan tersebut diperkuat dengan data yang dikeluarkan oleh Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada tahun Agustus 2018 yang menunjukkan sekitar 28,79 persen penduduk Indonesia yang berprofesi di sektor pertanian dan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan luas lahan pertanian seluas 7,1 juta hektar menunjukkan pertanian ikut andil dalam menopang perekonomian di Indonesia. Dengan besarnya dunia pertanian di Indonesia, teknologi pertanian menjadi hal krusial yang sangat berguna untuk membantu meningkatkan produktifitas hasil tanam dan salah satu teknologi pertanian yang sudah lama digunakan adalah mulsa.
Mulsa merupakan salah satu teknologi pertanian yang biasanya digunakan untuk menutup bedengan. banyak keuntungan yang didapat saat suatu tanah bedengan pada lahan pertanian dilindungi dengan mulsa. Tujuan dari penggunaan mulsa diantaranya adalah untuk menjaga kelembaban tanah, menjaga nutrisi tanah dan menghambat pertumbuhan gulma. Dengan menggunakan mulsa, tanaman akan lebih sehat, subur dan hasil produksi akan meningkat dibanding tidak menggunakan mulsa. Jenis dari mulsa sendiri terdiri dari 2 macam, yaitu Mulsa Organik yang terbuat dari sisa tumbuhan kering dan Anorganik yang terbuat dari plastik.
Dibandingkan pertanian dengan cara konvensional, penggunaan mulsa akan jauh memberikan manfaat untuk lahan pertanian dan tanaman. Lahan bedengan yang atasnya diberi mulsa plastik akan terjaga kelembabannya, itu karena sifat plastik yang kedap akan mengurangi penguapan air dan kadar air di tanah akan tetap terjaga. Mulsa plastik juga berguna untuk menekan pertumbuhan gulma, sehingga akan mengurangi biaya dan tenaga untuk melakukan pembersihan gulma, lahan pun terlihat lebih rapi dan bersih, selain itu dengan tidak banyaknya gulma akan memudahkan petani apabila ingin menggunakan metode tumpeng sari di lahannya.
Penggunaan mulsa juga dapat melindungi pupuk dan zat hara yang ada pada tanah di lahan. Mulsa pada lahan bedengan akan melindungi tanah dari siraman atau aliran air atau hujan yang bisa membuat terjadinya pengikisan tanah, pengikisan tanah tersebut dapat berakibat ikut hilangnya pupuk dan zat hara yang terkandung dalam tanah, sehingga pertumbuhan dari tanaman akan terhambat serta akan memerlukan pengeluaran biaya untuk pemberian pupuk yang lebih banyak. Selain air, mulsa juga dapat melindungi tanah dari sinar matahari langsung yang dapat menyebabkan penguapan pupuk dan kekeringan tanah.
Mulsa juga dapat membantu pertumbuhan tanaman. Warna perak di bagian atas mulsa dapat memantulkan sinar matahari ke tanaman. Dengan pemantulan sinar matahari yang baik. Maka akan membuat proses fotosintesis lebih maksimal, kondisi tanaman yang tidak terlalu lembab akan mengurangi penyakit dan membantu mengusir hama serangga yang ada pada tanaman. Warna hitam pada bagian bawah mulsa mampu untuk menyerap panas sehingga suhu yang ada pada tanah di lahan akan lebih hangat dan baik untuk tanah serta pertumbuhan tanaman akan lebih optimal, selain menjaga suhu yang baik untuk pertumbuhan, warna hitam pada bawah mulsa mampu mencegah sinar matahari tembus ke dalam tanah sehingga dapat menekan pertumbuhan gulma.