Malang – Beberapa tahun ke belakang, para pemilik tambak udang di Indonesia di resahkan dengan penyebaran penyakit udang yaitu Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease atau banyak dikenal dengan AHPND. AHPND adalah penyakit yang merusak jaringan hepatopankreas pada udang dengan cepat. Pada awalnya, AHPND ditemukan di China pada tahun 2009 dan setelah itu merebak ke negara lain seperti Vietnam, Malaysia, Thailand, Bangladesh, Filipina hingga Mexico.

AHPND dianggap sebagai penyakit yang berbahaya baik itu untuk kesehatan udang dan untuk bisnis tambak udang karena penyakit ini dapat menyebabkan kematian dini pada udang dengan umur larva 10 hingga 30 hari dan menyebabkan kematian masal pada udang hingga 100% dalam 4 hari.

Melihat berbahayanya penyakit AHPD pada udang, berikut 10 langkah yang dapat dilakukan untuk para petambak udang agar dapat terhindar dari AHPND, yaitu :

1. Mulai pencegahan dengan mempersiapkan wadah budidaya sebaik mungkin, seperti pemberian desinfeksi, pengolahan dan juga pengeringan.

2. Hindari penggunaan larva, benur, pakan alami, dan indukan udang yang berasal dari lokasi / negara yang terdampak AHPND.

3. Hindari penggunaan induk udang yang berasal dari dari tambak khususnya tambak yang memiliki riwayat terjangkit penyakit AHPND.

4. Gunakan pakan dan probiotik yang terdaftar di KKP dan pastikan sesuai dengan ketentuan.

5. Terapkan Biosecurity secara ketat dan konsisten.

6. Terus jaga kualitas air mulai dari pH, suhu, DO, Salinitas, Nitrit dan bahan organic

7. Mulai terapkan Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) dan Cara Pembudidayaan Ikan yang Baik (CBIB).

8. Mulai terapkan sistem pengolahan limbah budidaya.

9. Terus lakukan monitoring terhadap AHPND pada air, sedimen, pakan alami, larva, benur, udang dan feses induk secara rutin.

10. Segera laporkan jika ditemukan indikasi AHPND ke petugas terkait seperti UPT DJPB, UPT BKIPM, Dinas Perikanan, POSIKANDU dan petugas penyuluh perikanan.

Dengan mulai melakukan 10 langkah di atas, anda tidak hanya melindungi kesehatan udang anda, tetapi juga menghindari kerugian material pada bisnis budidayaudang pada tambak budidaya anda.

Sumber : Direktorat Jendral Perikanan Budidaya

                   Direktorat Kawasan dan Kesehatan Ikan

                   Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia