Malang – Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki potensi  yang besar dalam dunia bisnis akuakultur. Banyak komoditas akuakultur yang dibudidayakan di Indonesia dan beberapa di antaranya menjadi andalan Indoensia dalam untuk menjadi komoditas Ekspor. Seperti contoh komoditas udang yang pada tahun 2018 memiliki nilai ekspor pertama yaitu mencapai 47% dari total nilai ekspor hasil perikanan di Indonesia.

Melihat hal tersebut, KTG bersama Minapoli serta bekerja sama dengan Pusat Studi Pesisi Kelautan (PSPK) Universitas Brawijaya (UB) mengadakan event Webinar. Dengan tema “Pemanfaatan Biofilm Pada Geomembrane dalam Akuakultur”, Webinar yang diadakan pada 15 September 2020 ini,  memperkenalkan teknologi yang baik serta mendukung kemajuan dalam dunia akuakultur serta Ilmu baru yang masih belum banyak diketahui oleh petambak.

Dalam acara webinar tersebut, Bapak Ir. Wahyu Setiawan sebagai Bussiness Development Manager KTG memperkenalkan KTG sebagai pabrikan geomembrane lokal pertama di Indonesia. Selain itu, beliau menjelaskan apa itu geomembrane serta apa keterkaitan geomembrane dengan dunia akuakultur modern. Tidak hanya itu, Beliau juga mejelaskan kelebihan penggunaan geomembrane pada kolam budidaya akuakultur.

Berkaitan dengan Geomembrane, Andi Kurnaiwan, S.Pi., M.Eng., D.Sc yang merupakan dosen Universitas Brawijaya serta Pembina PSPK UB ini menjelaskan ilmu yang cukup baru dalam dunia akuakultur yaitu BIOFILM. Biofilm sendiri merupakan rumah bagi sekumpulan bakteri yang hidup di permukaan lapisan yang ada pada kolam tambak seperti pada permukaan geomemrane yang digunakan sebagai alas pada kolam tambak. Dalam kesempatan ini, beliau memaparkan pemanfaatan dan pengontrolan mikroba dengan memanfaatkan biofilm yang ada pada tambak .

Pada sesi selanjutnya, Rully Setya Purnama, memperkenalkan Minapoli kepada para peserta webinar sebagai inovasi baru dalam dunia digital. CEO dari Minapoli tersebut mengenalkan marketplace khusus untuk dunia akuakultur pertama di Indonesia yang membantu mempermudah menghubungkan para pelaku bisnis akuakultur untuk mengembangkan tambaknya. Tidak hanya tempat menjual teknologi sarana pendukung bisnis akuakultur, tetapi minapoli juga menjadi tempat untuk penjualan benih, vaksin hingga pakan untuk berbagai jenis komoditas akuakultur.

Dengan diadakannya Webinar ini, diharapkan dapat menambah pandangan dan ilmu baru untuk para pelaku bisnis akuakultur untuk mengembangkan bisnisnya. Dengan begitu, diharapkan akuakultur Indonesia menjadi sektor yang dapat memenuhi pangan yang sehat untuk masyarakat dunia sebagai konsumsinya sehari hari.