Tingkat efisiensi dari penggunaan air yang ada di lahan pertanian dapat dioptimalkan dengan cara melakukan teknik irigasi yang tepat. Sistem irigasi merupakan faktor penting untuk meningkatkan pendistribusian air ke akar tanaman. 

Marpaung (2013), mengemukakan bahwa untuk mengatasi keterbatasan air, salah satu sistem irigasi yang bisa diterapkan adalah irigasi tetes (drip irrigation), di mana petani memberikan air dengan cara meneteskannya melalui pipa-pipa di sekitar tanaman atau sepanjang larikan tanaman.

Dengan demikian, metode ini tidak hanya menghemat air, tetapi juga dapat meningkatkan hasil panen. Berikut ini langkah-langkah mudah dalam mengoptimalkan irigasi drip untuk pertanian.

Langkah mudah tingkatkan produktivitas tani

Pilih Jenis Irigasi Drip yang Sesuai

Efektivitas irigasi drip sangat bergantung pada pemilihan jenis yang sesuai seperti berikut:

1. Drip Tape

Drip tape adalah jenis irigasi yang menggunakan selang tipis dengan lubang emitter kecil, yang cocok untuk tanaman hortikultura seperti cabai, tomat, dan bawang. Sistem ini memberikan distribusi air yang merata dengan tekanan rendah, sehingga tanaman tetap mendapatkan kelembapan yang optimal. Dalam membantu produktivitas dan efisiensi pertanian, KTG Indonesia menawarkan selang drip tape dengan emitter, untuk mengoptimalkan penyaluran air dan pupuk.Simak artikel Mengenal Inovasi Terbaru Selang Drip dengan Emitter untuk informasi lebih lanjut.

2. Drip Line

Drip line menggunakan selang yang lebih tebal dengan emitter tertanam di dalamnya. Jenis ini ideal untuk tanaman berakar dalam seperti pohon buah, karena mampu menyuplai air secara stabil ke sistem perakaran.

3. Irigasi Drip Bawah Tanah

Metode ini melibatkan pemasangan selang drip di bawah permukaan tanah yang biasanya dipergunakan untuk area perkebunan dan pertanian. Sistem ini menjaga kelembapan tanah tanpa risiko penguapan air yang tinggi serta mengurangi pertumbuhan gulma.

Rancang Sistem Irigasi Sesuai Pola Tanam

Untuk mendapatkan hasil maksimal dari irigasi drip, sistem harus dirancang berdasarkan beberapa faktor berikut:

1. Jenis Tanaman

Setiap tanaman memiliki kebutuhan air yang berbeda. Contohnya, tanaman sayuran seperti cabai dan tomat yang membutuhkan pasokan air lebih sering dibandingkan dengan tanaman berakar dalam seperti pohon jeruk.

2. Iklim

Kondisi iklim memengaruhi tingkat penguapan dan kebutuhan air tanaman secara signifikan. Pada wilayah dengan curah hujan tinggi, kebutuhan irigasi cenderung rendah selama musim penghujan, namun bisa meningkat saat musim kemarau. Sebaliknya, wilayah dengan curah hujan rendah umumnya memerlukan sistem irigasi (drip) yang intensif, terutama saat mengalami kekeringan.

3. Kondisi Lahan

Kemiringan lahan dan topografi juga harus diperhitungkan. Jika lahan memiliki kontur berbukit, sistem irigasi harus didesain dengan menggunakan selang irigasi yang tahan terhadap tekanan dan sesuai dengan kontur tanah untuk memastikan distribusi air tetap merata.

4. Jenis Tanah

Tanah berpasir memiliki daya serap tinggi, sehingga memerlukan penyiraman lebih sering dibandingkan tanah liat yang sifatnya menahan air lebih lama. Untuk menghindari kekurangan atau kelebihan air pada tanaman, penting mengetahui durasi penyiraman dan jarak antar lubang pada selang yang sesuai agar  tanaman bisa tumbuh optimal.

5. Sumber Air

Ketersediaan sumber air yang cukup sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan irigasi sepanjang musim tanam. Kualitas air juga harus diperhatikan agar terhindar dari endapan yang bisa menyumbat emitter pada selang drip. Menggunakan selang irigasi drip juga berarti harus mendesain darimana air akan dialirkan, misalnya menggunakan embung mini, dan lain sebagainya.

6. Sumber Energi

Sumber energi yang digunakan tergantung pada skala irigasi, lokasi dan ketersediaan sumber daya. Jika menggunakan pompa untuk mengalirkan air, pertimbangkan sumber energi yang paling efisien, seperti tenaga surya atau listrik, agar biaya operasional tetap rendah.

Atur Jadwal Irigasi yang Tepat

Menentukan jadwal penyiraman yang optimal sangat penting agar tanaman tumbuh dengan baik.

  1. Sesuaikan jadwal penyiraman berdasarkan jenis tanaman, kondisi tanah, dan cuaca. Tanaman yang lebih muda umumnya lebih sering membutuhkan penyiraman daripada tanaman yang sudah tumbuh besar.
  2. Lakukan irigasi pada pagi atau sore hari untuk mengurangi penguapan air akibat sinar matahari langsung. Untuk beberapa daerah di dataran rendah membutuhkan irigasi pada pagi dan sore hari karena penguapan air lebih cepat terjadi.
  3. Gunakan sistem otomatisasi irigasi untuk memastikan penyiraman berlangsung secara konsisten tanpa perlu pengawasan manual. Dengan sensor kelembaban tanah, sistem dapat bekerja secara otomatis sesuai kebutuhan tanaman.

Tambahkan Pupuk Melalui Sistem Irigasi (Fertigation)

Irigasi tetes memiliki kelebihan berupa kombinasi dengan sistem fertigasi, yang merupakan metode pemberian pupuk cair melalui air irigasi.

  1. Meningkatkan Efisiensi Nutrisi
    Dengan fertigasi, pupuk langsung diserap oleh akar tanaman tanpa terbuang sia-sia ke area lain, sehingga dapat mengurangi pemakaian pupuk secara berlebihan dan meningkatkan efektivitas penyerapan nutrisi oleh tanaman.
  2. Menghemat Tenaga Kerja dan Biaya
    Dibandingkan dengan metode pemupukan tradisional yang memerlukan tenaga kerja tambahan, sistem fertigasi memudahkan pemberian pupuk karena dilakukan secara bersamaan dengan air irigasi.
  3. Mencegah Penyakit Tanaman
    Pemberian pupuk yang terkontrol membantu mengurangi kelembapan di bagian atas tanaman, sehingga mencegah pertumbuhan jamur atau penyakit lain yang disebabkan oleh kondisi lembap.

Kesimpulan

Irigasi drip adalah solusi efektif untuk meningkatkan produktivitas pertanian dengan penggunaan air yang lebih hemat dan efektif. Dengan memilih jenis irigasi drip yang sesuai, merancang sistem berdasarkan pola tanam dan kondisi lahan, serta mengatur jadwal irigasi yang tepat, petani dapat memaksimalkan hasil panennya. Ditambah dengan teknologi fertigasi, di mana pemberian pupuk menjadi lebih efisien dan mempercepat pertumbuhan tanaman serta ramah lingkungan.

Rekomendasi Produsen Selang Drip Irigasi Terbaik

Menggunakan irigasi drip adalah langkah cerdas untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air dan produktivitas pertanian. Jika Anda mencari selang drip irigasi berkualitas, Anda dapat menghubungi  customer service KTG Indonesia untuk informasi lebih lanjut, dan menemukan solusi irigasi terbaik sesuai kebutuhan Anda!

Kencana Tiara Gemilang
Jl Raya Surabaya Malang Km. 77 Singosari – Malang, 65153 East Java, Indonesia

Email : info@ktgindonesia.com
Telp : +62 341 456 531
Fax : +62 341 456 363
Tokopedia: KTG Indonesia Official
Shopee: ktgindonesia