Garut – Di zaman modern saat ini, penggunaan mulsa sudah seperti barang wajib pada dunia pertanian khususnya pertanian Hortikultura. Banyaknya manfaat dari penggunaan mulsa seperti mengurangi gulma dan hama, melindungi tanaman dan lain sebagainya, menjadi faktor yang membuat mayoritas petani termasuk di Indonesia memilih untuk menggunakan mulsa di lahannya. Penggunaan mulsapun sudah beralih dari mulsa organik ke mulsa plastik. Perubahan penggunaan jenis mulsa tersebut karena mulsa plastik menawarkan kemudahan cara pasang, penggunaan dan perawatan dibandingkan dengan mulsa organik. Dengan banyaknya jumlah petani hortikultura yang sudah menggunakan mulsa, membuat banyak pula mulsa yang beredar di tengah masyarakat dengan berbagai jenis brand, varian, harga dan kualitas.

PT Kencana Tiara Gemilang (KTG) sebagai produsen plastik yang berpengalaman juga memiliki produk mulsa dengan brand “Topi Gunung”. Dengan kualitas mulsa yang terbaik di kelasnya, Inovasi yang di hadirkan KTG juga membuat petani lebih mudah dan efisien dalam menggarap lahannya. Dalam prakteknya, banyak petani yang sudah petani yang merasakan perbedaan langsung dari setelah menggunakan Mulsa Topi Gunung.

Bapak Atang Alamsyah, seorang petani dari desa Cisero, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut yang sudah puluhan tahun menjadi petani merasakan langsung perbedaan yang dirasa saat pertama kali menggunakan Mulsa Topi Gunung di lahannya. Pada musim tanam kali ini, Pak Atang menggunakan 2 merk mulsa yang berbeda dengan waktu pemasangan yang sama. Setelah 6 bulan pemasangan, Pak Atang merasakan perbedaan yang signifikan yang ditunjukkan oleh Mulsa Topi Gunung diantaranya adalah warna perak pada mulsa Hitam perak yang lebih terang. Warna perak yang lebih terang akan sangat berguna untuk membantu tanaman terhindar dari hama yang bersarang di bawah daun dan dapat mengurangi gulma yang ada.

Selain warna, kualitas yang ditunjukan Mulsa Topi Gunung di lahan Pak Atang juga menunjukkan perbedaan yang signnifikan. Dengan waktu pemasangan dan di lahan yang sama, Mulsa Topi Gunung terlihat masih rapih dan terlihat seperti mulsa baru, berbeda dengan mulsa merk lain yang terlihat sudah ada robekan dan berwarna lebih kusam. Inovasi penanda jarak yang dipelopori oleh KTG juga dinilai Pak Atang sangat membantu karena petani tidak perlu lagi mengira-ngira saat akan membuat lubang tanam pada mulsa. Inovasi sangat dirasakan Pak Atang mengurangi beban pekerjaan di lahan dan rapinya jarak antar tanaman membuat pertumbuhan tanaman bisa lebih maksimal.